Peta Daerah Rawan Kecelakaan Jalur Tol dan Jalan Arteri Pulau Jawa
Pemerintah menyebutkan puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada H-3 Idul Fitri 1443 H atau mulai hari ini, Kamis, 28 April 2022.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan sebanyak 40 juta dari 85 juta pemudik pada masa libur Lebaran 2022 akan menggunakan jalur darat, baik memakai transportasi umum maupun pribadi.
Berbagai persiapan dalam upaya menjamin keselamatan dan kelancaran perjalanan mudik telah dilakukan, tidak terkecuali pada jalur utama alias jalan arteri. Meski demikian, pemudik tetap diimbau untuk selalu berhati-hati selama berkendara, sebab potensi kecelakaan bisa hadir kapan dan di mana saja.
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono menyampaikan, sejumlah titik atau daerah rawan kecelakaan jalur tol ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya. "Iya, masih sama dengan periode tahun 2020-2021 di wilayah Jawa," ujar Rivan saat dihubungi, Kamis (28/4/2022).
Adapun wilayah yang dimaksud, yakni:
- KM 70-94 Arah Jakarta
- KM 28 Arah Merak Cipularang,
- KM 79-86 Arah Jakarta Purbaleunyi,
- KM 150-153 Arah Cileunyi
- KM 78-89 Arah Palimanan
- KM 107-119 Arah Jakarta
- KM 132-150 Arah Palimanan
- KM 184 Arah Jakarta
- KM 239 Tol Tegal
- KM 348 Batang-Semarang
- KM 384-399 Kendal Arah Semarang
- KM 458 Semarang-Solo Tol Solo
- KM 485-532 Arah Jakarta Tol Magetan
- KM 595 Arah Surabaya Tol Nganjuk
- KM 637-645 Arah Surabaya
- KM 727 Arah Gresik Tol Malang
- KM 64 Surabaya Arah Malang
- KM 772 Arah Pasuruan KM 806 Arah Probolinggo.
Sementara itu, pemudik juga perlu untuk memperhatikan daerah rawan kecelakaan pada jalur arteri.
Berikut rinciannya:
- Jalan Ciater, Subang
- Jalan Raya Perlintasan Malangbong-Wado, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Sumedang
- Jalan Raya Wanareja-Majenang, Desa Adimua, Kecamatan Wanareja, Cilacap, Jawa Tengah
- Jalan Raya di Jalan Letjend Suprapto, Banjarsari Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas Jalan Raya Pati-Kudus turut desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati
- Jalan Raya Desa Ampeng, Kecamatan Gampangrejo, Kediri, Jawa Timur
- Jalan Banyuwangi, Onjur, Sempolan, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
4 faktor penyebab kecelakaan di jalan tol
Dikutip dari situs resmi Universitas Gadjah Mada, (7/11/2021), Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM, Iwan Puja Riyadi, S.T., menyebutkan empat faktor yang menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol. Faktor tersebut yaitu faktor pengemudi, faktor kendaraan, faktor lingkungan jalan, dan faktor cuaca.
1. Faktor pengemudi
Iwan mengatakan, untuk faktor pengemudi yang bisa menjadi penyebab kecelakaan misalnya kondisi pengemudi yang mengantuk, tidak fokus, atau kelelahan, menyetir di bawah pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol, atau menyetir sambil melihat gawai baik handphone atau tablet. Selain itu, kesalahan bisa terletak pada pengemudi yang belum fasih atau bahkan belum bisa menyetir, ataupun melakukan kesalahan bereaksi saat menyetir, baik panik atau reaksi yang terlalu lambat.
2. Faktor kendaraan
Selain faktor pengemudi, faktor kendaraan seperti kondisi mesin, rem, lampu, ban, dan muatan bisa menjadi penyebab kecelakaan.
3. Faktor lingkungan jalan
Faktor lingkungan jalan yang diantaranya berupa desain jalan seperti median, gradien, alinyemen, dan jenis permukaan, ataupun kontrol lalu lintas seperti marka, rambu, dan lampu lalu lintas. Pembangunan jalan tol, terangnya, mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan, dan memenuhi kaidah jalan berkeselamatan.
4. Faktor cuaca
Demikian halnya faktor cuaca berupa kondisi hujan, kabut, atau asap. Kendati begitu, masyarakat wajib untuk memperhatikan dan mematuhi rambu-rambu yang berlaku.
Demikian kami informasikan, terima kasih.
Sumber: Kompas
Komentar
Posting Komentar