Fakta-fakta Kebakaran Hutan Gunung Merbabu hingga Jalur Pendakian Ditutup


Minggu, 29 Oktober 2023 (19:40 WIB) CMC PKSS Menginformasikan: 

Kebakaran hutan Gunung Merbabu masih belum bisa dipadamkan. Tim gabungan masih berusaha memadamkan api dan mengevakuasi masyarakat yang terdampak kebakaran.

Diketahui, kebakaran hutan di Gunung Merbabu terjadi sejak Jumat (27/10/2023). Ratusan hektare hutan terbakar dan jalur pendakian juga ditutup. Berikut informasinya.


1. Awal Kebakaran di Gunung Merbabu

Kasi Wilayah 1 Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Chomsatun Rochmaningrum mengatakan peristiwa kebakaran awal masuk di daerah Sokowolu, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang sejak hari Jumat (27/10). Saat ini, api meluas ke arah puncak dan mengarah ke Boyolali.


2. Api Meluas ke Boyolali

Kepala Resort Ampel, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Ekowati Murwaningsih, pada Sabtu malam (28/10/2023) mengatakan, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Gunung Merbabu, Jawa Tengah, hingga Sabtu malam belum berhasil dipadamkan. Kobaran api juga sudah meluas membakar hutan di wilayah Boyolali.


3. 400 Hektare Hutan Hangus

Kebakaran yang melanda kawasan Gunung Merbabu menghanguskan 400 hektare lahan hutan. Rencana pemadaman dengan water bombing akan dilakukan mengingat pemadaman manual terkendala medan yang sulit dan angin kencang.

Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko mengatakan 400 hektare lahan terbakar tersebut masuk wilayah Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang.


4. Jalur Pendakian Ditutup

Kebakaran hutan di Gunung Merbabu membuat jalur pendakian ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. Penutupan dilakukan akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang belum padam.

Penutupan jalur pendakian ini diumumkan oleh Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, melalui akun resmi instagramnya, @btn_gn_merbabu.


5. Warga Setempat Diungsikan

Warga Desa Ngaduman dievakuasi ke Balai Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang karena terdampak asap dari kebakaran lahan di Gunung Merbabu. Warga sempat panik usai mengeluhkan mata pedih dan batuk-batuk.

Sudah lebih dari 20 orang (warga Desa Ngaduman) yang dibawa ambulans karena terdampak asap dari kebakaran tersebut.

Petugas medis dari Puskesmas Jetak, Anis mengatakan keluhan yang paling banyak yaitu mata pedih dan batuk-batuk akibat asap serta abu kebakaran Gunung Merbabu. Oleh sebab itu memang evakuasi diharapkan bisa diprioritaskan untuk ibu hamil, ibu menyusui, lansia dan anak-anak.


Demikian kami informasikan terima kasih.

Sumber: detiknews

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mitigasi Gempa Bumi

Tips Penting untuk Melindungi Diri dari Ancaman Gempa Megathrust

MITIGASI GEMPA BUMI